Sesungguhnya tidak satu manusia pun di alam ini yang terbebas dari dosa walaupun kecil. Namun demikian Allah swt dengan rahmatnya kepada hamba-hamba-Nya selalu memberikan kepada mereka yang berbuat dosa kesempatan untuk bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Allah selalu membukakan pintu taubat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat selama ruhnya belum berada di kerongkongan atau matahari terbit dari barat.
Taubat dari dosa menurut Al Ghozali adalah kembali kepada Sang Maha Penutup aib dan Yang Maha Mengetahui yang ghaib (Allah swt). Ia merupakan awal perjalan orang-orang yang berjalan, modal orang-orng sukses, langkah awal para pencinta kebaikan, kunci istiqomah orang-orang yang cenderung kepada-Nya, awal pemilihan dari orang-orang yang mendekatkan dirinya, seperti bapak kita Adam as dan seluruh para Nabi.(Ihya Ulumuddin juz IV hal 3)
Tentunya taubat seorang yang berdosa hendaklah dilakukan secara serius dan sungguh-sungguh bukan bertaubat kemudian dengan mudahnya dia mengulangi lagi perbuatan maksiatnya. Inilah yang disebut dengan
Taubat Nashuha artinya taubat yang sebenar-benarnya, murni dan tulus, sebagaimana firman Allah swt,”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At Tahrim : 8)
Dosa yang dilakukan seorang manusia baik yang terkait dengan Allah swt, seperti : tidak menjalankan perintah-perintah-Nya ataupun dosa yang terkait dengan manusia lainnya, seperti : mencuri harta bendanya dan lainnya, menuntutnya untuk melakukan taubat agar Allah swt memberikan ampunan kepadanya dan manusia yang dizhalimi tersebut memberikan pemaafan kepadanya.
Cara-cara melakukan taubat nashuha :
1. Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya.
2. Menyesali perbuatannya.
3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya.
4. Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang memilikinya.
Wallahu A’lam
This World
Jumat, 13 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Entri Populer
-
Masyarakat Kalimantan Timur heboh dengan ditemukannya Tokek raksasa yang mempunyai berat tubuh 64 kg. Tokek ini ditemukan oleh seora...
-
Assalamualaikum Wr.wb. Ane hanya ingin bagi2 In formasi pengetahuan aja,,agar Antum2 semua tau,, Dibolehkan bagi seorang wanita muslimah...
-
Ternyata di Naruto juga ada ya kisah cinta yg so sweet hahaha kaya di telenovela aja,, wkwkwk check this out aja dahh ....
-
Perjalanan Kisah hidup gw semenjak PSG di SMKN 26 Pembangunan jakarta sampai pada OJT di Cengkareng gw seneng banget dapet tempat PSG di ...
-
1. Hewan terbesar Rekor hewan terbesar di pegang oleh paus biru dengan berat 190 ton dan panjang 30 meter
-
Assalamualaikum wr.wb. disini gw hnya ingin bagi2 cerita khayalan gw,,, yaa meskipun ceritanya ga baguss,,, tiba2 saja otak gw tergerak...
-
Kawan-kawan kalian pernah gak mendengar, melihat atau mengetahui gerak-gerik atau alur cerita orang2 yang lagi fallin in Love atau (mas...
-
Cara Unik warga Pedalaman Brazil, menangkap monyet : dengan cara meletakkan kendi berbentuk Botol ,lalu
-
Teguran Allah kepada Nabi Musa AS Kisah Musa dan Khiḍr dituturkan oleh Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82. Menurut Ibnu Abbas ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar